Penyakit Mata yang Umum Terjadi
2020-07-29By Admin
Penyakit Mata yang Sering Terjadi
Berikut adalah penyakit mata yang umum terjadi di Indonesia:
- Konjungtivitis
Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mata dapat menjadi bernanah. Kondisi ini adalah salah satu hal yang sering membuat sakit mata pada anak dan orang dewasa.
Pengobatan konjungtivitis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan menggunakan obat antihistamin. Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotik.
- Mata Kering
Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, namun keluhan ini lebih sering dialami oleh lansia dan pada wanita. Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau gatal, dan silau. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan. Mata kering bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes air mata (artificial tears), atau obat untuk meningkatkan produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab mata kering juga perlu diidentifikasi dan diobati.
- Katarak
Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun pada beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir. Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi katarak.
- Glaukoma
Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata. Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia. Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun. Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi laser maupun operasi mata konvensional.
- Kelainan refraksi (penglihatan buram)
Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus cahaya atau bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian belakang mata, yaitu pada retina. Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina. Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.